Lima Desa di Lembata Dilanda Hujan Pasir Akibat Erupsi Gunung Ili Lewotolok  

Abu Vulkanik gunung Ili Lewotolok menyebar di di dasbor salah satu kendaraan, di Kabupaten Lembata, NTT Kamis (3/12/2020) - Foto Dok Ant
KUPANG – Hujan pasir, akibat erupsi Gunung Ili Lewotolok, melanda lima desa di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu (31/7/2021). Lima desa itu adalah, Desa Waowala, Tanjung Batu, Amakaka, Lamawara dan Bunga Muda.

“Kejadian hujan pasir ini terjadi sekitar pukul 15.00 wita, setelah sempat terjadi erupsi Gunung Ili Lewotolok,” kata Wakil Bupati Lembata, Thimas Ola Langgoday, Sabtu (31/7/2021).

Hujan pasir tersebut berlangsung kurang lebih 15 sampai dengan 20 menit, dan mengakibatkan benda-benda yang berada di luar rumah, seperti kendaraan, di lima desa itu diselimuti oleh abu pasir dari gunung tersebut. Pemerintah daerah mengimbau, warga tetap menggunakan masker saat beraktivitas, sehingga abu vulkanik tidak menimbulkan gangguan pernapasan.

Petugas Pengamat Gunung Api (PPGA) Ile Lewotolok, Jefri Pugel melaporkan, tinggi kolom abu erupsi mencapai 1.000 meter di atas puncak gunung tersebut. Secara visual, teramati dua kali letusan, dengan tinggi mencapai 1.000 meter, warna asap putih dan kelabu. Letusan yang terjadi disertai dentuman lemah.

Hujan pasir, menyebar hingga ke lima desa karena adanya angin di puncak gunung, yang kemudian membawa hasil erupsi gunung itu menyebar ke beberapa desa. “Saat ini, status gunung masing Siaga atau Level III, sehingga masyarakat juga diminta tetap waspadai dan tidak berada pada radius tiga kilometer dari puncak gunung,” tambah dia.

Thomas Ola Langoday menambahkan, berkaitan kebakaran di puncak gunung, saat ini masih terjadi. Namun kini hujan lebat melanda lokasi kebakaran. “Kita harapkan, agar hujan itu bisa memadamkan api. Tetapi kita harapkan tidak menimbulkan banjir lahar dingin dari puncak,” tambah dia.

Lihat juga...