Mbah Budi, Penarik Becak di Malioboro Kehilangan Penghasilan karena PPKM

Editor: Koko Triarko

Meski mengetahui sepi dari segala aktivitas, Mbah Budi mengaku mau tidak mau harus tetap berangkat ke kawasan Pasar Beringharjo, untuk sekadar bisa mendapatkan satu-dua pelanggan. Pasalnya, hanya menarik becak itulah satu-satunya pekerjaan yang bisa dilakukan.

“Setiap pagi saya berangkat dari rumah di daerah Srandakan, Bantul, yang berjarak 30 kilometer. Saya kemudian naik bis dan berhenti di kawasan Pojok Beteng. Dari situ saya baru mengendarai becak untuk mangkal di pasar Beringharjo ini. Karena becak saya titipkan,” katanya.

Meski sudah jauh-jauh datang ke kawasan Pasar Beringharjo, Budi mengaku tak mendapatkan pelanggan seorang pun sepanjang hari ini, Rabu. Sejak pukul 08.00 wib hingga menjelang pukul 15.00 wib, ia mengaku hanya terpaku duduk menunggu pelanggan di becak tua miliknya.

“Sejak pagi tadi, ya belum dapat satupun penumpang. Dari kemarin juga begitu. Padahal, kalau dapat satu penumpang saja, bisa saya pakai untuk biaya naik bis pulang ke rumah,” keluh kakek satu ini.

Di tengah keterbatasannya itu, ternyata keluarga Mbah Budi juga tak mendapatkan program bantuan sosial pemerintah sama sekali. Hal ini bertolak belakang dengan sejumlah pernyataan pemerintah yang mengaku gencar menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat selama pandemi.

Ironisnya, pada Senin (19/07/2021) lalu, Mentri Sosial Tri Rismaharini, datang ke Yogyakarta untuk memastikan pendistribusian bantuan sosial sampai ke masyarakat dengan cara blusukan ke rumah-rumah warg,a di sejumlah kampung kota Yogyakarta.

“Selama ini, ya tidak dapat bantuan sama sekali (dari pemerintah). Karena KK tidak terdaftar program bantuan apapun. Dulu pernah dapat bantuan bingkisan sembako dari salah satu toko bakpia di sekitar Malioboro ini. Tapi, itu cuma sekali dan sudah lama,” katanya.

Lihat juga...