Mengenali Empat Kiblat

OLEH: HASANUDDIN

Namun dari empat sisi bangunan Ka’bah ini pula, kalangan khawash (khusus), memperoleh pemahaman bahwa sesungguhnya terdapat empat kiblat. Yang pertama telah disebutkan di atas, yang disebut kiblat amal. Selanjutnya yang kedua adalah kiblat ilmu, yang juga disebut sebagai “ain kiblat” atau inti kiblat. Kiblat ini berada dalam suatu waktu dalam satu hal, maka tidak seorang pun yang kenal wajah kiblat ini, kecuali orang khawash. Adapun dalil yang menjadi rujukan atas kiblat ilmu ini adalah firman Allah swt berikut ini:

وَلِلّٰهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ فَاَيْنَمَا تُوَلُّوْا فَثَمَّ وَجْهُ اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

Wa lillāhil-masyriqu wal-magribu fa ainamā tuwallū fa ṡamma wajhullāh, innallāha wāsi‘un ‘alīm.

Dan milik Allah timur dan barat. Kemanapun kamu menghadap di sanalah wajah Allah. Sungguh, Allah Mahaluas, Maha Mengetahui. (Q.S Al-Baqarah [2] : 115).

Di samping kedua kiblat yang telah disebutkan di atas, selanjutnya terdapat kiblat yang ketiga. Kiblat ini hanya dikenali oleh mereka yang khawasul khawash. Mereka yang telah meraih kedekatan dengan Allah, setelah memperoleh bimbingan dari Allah swt. Adapun kiblat rahasia ini, ialah meliputi dalam al-kulli (kesemestaan), sehingga disebut pula dengan kiblat semesta. Kiblat semesta ini nyata dengan kulli, dalam kulli, atas kulli, di sisi kulli dari kulli,

Dia-lah kulli ‘ain dan Dia-lah kulli, Dia Permulaan, Dialah akhir, dan Dia lahir serta Dia batin. “Dia-lah paling dekat dengan kamu sekalian”.  Sebagaimana firman-Nya:

هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۚ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى الْاَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاۤءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيْهَاۗ وَهُوَ مَعَكُمْ اَيْنَ مَا كُنْتُمْۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌۗ

Lihat juga...