Orang Tua Harus Dampingi Anak Cegah ‘Screen Time’ Lebih Lama

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Lamanya waktu memandang, melihat layar smartphone (screen time) selama kegiatan belajar dalam jaringan (daring), menjadi kekhawatiran bagi sejumlah orang tua siswa.

Alih alih fokus belajar, sebagian anak justru fokus untuk bermain gim yang berdampak screen time lebih lama, yang bisa berdampak pada kesehatan mata. Anak-anak bisa mengalami mata minus, kesulitan tidur dan masuk fase kecanduan bermain gim online.

Kondisi itu diakui salah sejumlah orang tua yang disampaikan pada sejumlah tenaga pendidik.

Siti Nurjanah, salah satu guru di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah, Desa Padan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, mengajak anak-anak bermain di sawah, Kamis (29/7/2021). -Foto: Henk Widi

Siti Nurjanah, guru di MTS Nurul Hidayah, mengaku tidak bisa memungkiri kondisi itu. Pasalnya, sejak peniadaan pembelajaran tatap muka (PTM), sejumlah sekolah wajib melakukan pembelajaran daring. Apalagi, wilayah Lampung Selatan belum menerapkan PTM mengacu pada aturan selama masa pandemi Covid-19.

Siti Nurjanah menyebut, tenaga pendidik memiliki solusi variatif untuk minimalisir screen time berlebih. Sekolah di Desa Padan, tepat di kaki Gunung Rajabasa ini memilih sistem belajar bergilir.

Siswa akan diminta datang ke sekolah melalui komunikasi dengan orang tua. Datang ke sekolah dilakukan dengan tujuan mengambil tugas dan mengumpulkan tugas.

 

“Sebelumnya memang pernah memakai sistem pemberian tugas via aplikasi WhatsApp, namun kuota internet yang pernah diberikan tidak lagi ada, solusinya karena sekolah dan rumah siswa dekat datang ke sekolah, terjadwal, sehingga anak tidak berkerumun,” terang Siti Nurjanah, Kamis (29/7/2021).

Lihat juga...