Pelaku UMKM di Muara Gembong Berhenti Produksi Imbas PPKM

Editor: Koko Triarko

Lebih lanjut, Alfiyah mengatakan tamu ke Muara Gembong biasanya rutin dari kalangan mahasiswa, pelajar untuk melakukan penelitian. Ada juga pencinta lingkungan dan pesepeda atau mereka yang hobi mancing jika di akhir pekan.

“Sekarang semua tidak ada, siapa yang mau beli jika pun produksi. Biasanya selain berjualan di lapak di Muaragembong, juga bukan stan di wilayah Kota dan Kabupaten, kondisi sekarang, blas mati kutu,” paparnya.

Kondisi parah tersebut, imbuhnya terjadi sejak dua bulan terakhir. Namun parahnya sebulan ini, tidak ada penjual sama sekali seperti bulan sebelumnya, masih ada yang datang, seminggu ada saja terjual.

Marlina, anggota Kebaya, mengakui kondisi sulit tersebut dan sangat berdampak bagi keluarganya. Karena usaha di Muaragembong selain berjualan hasil olahan ikan juga mengandalkan hasil tangkapan, tapi sekarang kondisi semua sulit.

“Saya berharap, PPKM ini bisa selesai agar biasa keluar masuk lagi, sehingga mereka mau berkunjung ke Muaragembong untuk wisata atau mau penelitian, sekaligus mencari tahu tentang Muara Gembong bisa datang seperti biasa,” pungkasnya.

Lihat juga...