Pembelajaran ‘Hybrid Dinilai Tepat Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Penerapan sistem hybrid pada sekolah khusus ABK selama masa pandemi, dinilai sebagai pilihan terbaik dalam pembelajaran. Karena penerapan sistem online ditujukan bagi anak yang sudah memasuki tahapan dapat beradaptasi dengan teknologi dan pendampingan bagi para orang tua. Sementara sistem offline atau tatap muka diberikan pada anak yang memang masih membutuhkan pendampingan secara langsung.

Pemilik sekolah ABK di Karawang dan orang tua dari Umar, remaja dengan autis, Farida Lucky Utami, menceritakan selama pandemi ini sekolahnya tetap menjalankan program pembelajaran secara offline. Walaupun sistem online juga dijalankan.

“Tapi, kita menerapkan prokes ketat selama proses pembelajaran. Kebiasaan baru selama masa pandemi ini menjadi pembelajaran baru bagi anak-anak juga. Mereka belajar menggunakan masker, mencuci tangan hingga menjaga jarak dengan temannya selama proses pembelajaran,” kata Farida, dalam bincang online pendidikan ABK, Kamis (22/7/2021).

Pemilik sekolah ABK di Karawang dan orang tua dari Umar, remaja dengan Autis, Farida Lucky Utami, menjelaskan skema pembelajaran hybrid di sekolahnya, dalam bincang online pendidikan ABK,Kamis (22/7/2021). –Foto: Ranny Supusepa

Ia menyatakan, bagi anak dengan kemampuan middle to low, rutinitas merupakan suatu hal yang sangat penting.

“Sehingga perlu strategi yang berbeda dalam pembelajarannya. Jadi, kita bagi pembelajaran menjadi offline dan online. Yang, online itu khusus bagi anak yang bisa melakukan online dengan pendampingan dilakukan pada orang tuanya untuk melakukan pembelajaran,” ujarnya.

Lihat juga...