Peneliti Kembangkan Wisata Budaya Kasepuhan Citorek

“Manajemen pengelolaan dan pengkajian nilai-nilai adat perlu dilakukan untuk membantu mengembangkan wisata berkelanjutan,” ujar Peneliti Bidang Sosial Budaya IPB University ini.

Penyuluh SPTN Wilayah I Lebak, M Desna Noronhae, kasepuhan tersebut merupakan bagian dari Kasepuhan Masyarakat Adat Banten Kidul. Masyarakatnya masih menerapkan budaya serta nilai kearifan lokal warisan leluhurnya, sehingga memiliki potensi wisata alam dan budaya yang sangat tinggi.

Desa tersebut juga masih memiliki struktur lembaga adat yang aturannya masih mengikat tata kehidupan sosial-tradisional masyarakat.

“Penelitian ini menjadi sangat diharapkan keberhasilannya, mengingat aktivitas wisata yang berbasis budaya justru belum terlihat. Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan wisata berkelanjutan diharapkan dapat memberikan dampak positif baik dari aspek sosial, ekonomi, psikologis, politik, dan lingkungan,” ujarnya.

Hingga saat ini, kata Desna, masyarakat adat Desa Citorek masih mempertahankan tata cara bertani tradisional yang diwariskan secara turun temurun. Setiap tahunnya, upacara ‘Seren Taun’ dilakukan secara meriah sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen yang diperoleh masyarakat dan penanda awal tahun pertanian dalam tradisi Sunda.

Selain itu, Gunung Luhur yang dijuluki sebagai “Negeri di Atas Awan” merupakan salah satu potensi wisata alam yang terletak di Desa Citorek Kidul. Amparan awan dapat dinikmati dari atas gunung tersebut pada waktu tertentu di pagi hari.

Menurut Desna, wisatawan dapat menginap di kawasan tersebut atau berkemah, agar tidak melewatkan pemandangan awan di pagi hari.

Lihat juga...