Pentingnya Studi Kelayakan Budi Daya Kelautan Berkelanjutan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Analisis hidrodinamika dan geografi menjadi parameter penting dalam menetapkan wilayah budi daya laut dan pembangunan infrastruktur sarana budi daya laut. Analisa yang masuk dalam aspek lingkungan ini, akan menjadi satu dalam suatu studi kelayakan bersama aspek ekonomi dan sosial untuk mewujudkan budidaya laut yang berkelanjutan.

Ahli Oseanografi, Pusat Riset Kelautan, Dr. Ing. Widodo Setiyo Pranowo, menyatakan, aspek oseanografi hanya satu bagian dari banyak bagian dalam studi kelayakan (feasibility study) sebelum penetapan pembangunan dan pengembangan budi daya laut.

Ahli Oseanografi Terapan, Pusat Riset Kelautan, Dr. Ing Widodo Setiyo Pranowo, MSi, menunjukkan simulasi arus di perairan Indonesia saat ditemui di Pusat Riset Kelautan Ancol, Jakarta Utara, Rabu (16/5/2021) – Foto Ranny Supusepa

“Sebelum melakukan pembangunan budi daya, sangat penting  dilakukan studi kelayakan untuk memastikan apakah area tersebut mendukung keberlangsungan budidaya tersebut. Dan studi kelayakan ini bukan hanya dari oseanografi tapi juga dari aspek lainnya yang mendukung budi daya yang berkelanjutan, yakni sosial, ekonomi dan lingkungan,” kata Widodo saat dihubungi, Senin (12/7/2021).

Ia mencontohkan, misalnya dalam rencana pembangunan keramba untuk budi daya tuna, selain mempertimbangkan kondisi geografis dan hidrodinamika laut yang dituju sebagai lokasi keramba, juga perlu dianalisa terkait karakteristik ikan tuna juga.

“Harus dilihat, tuna ini tipe ikan renang cepat atau tidak, pola makan bagaimana. Sehingga nanti, akan bisa ditentukan apakah arus dan kedalaman keramba itu bisa secara optimal mendukung budidaya tuna. Atau di sisi lain, analisa akan menunjukkan pola pemberian pelet yang cocok. Selain itu juga perlu sosialisasi dan edukasi pada masyarakat sekitar agar tak ada silang kepentingan antara pengembang budidaya dengan masyarakat. Ini juga untuk menghindari adanya gangguan pada keramba,” ucapnya.

Lihat juga...