Perajin Peti Jenazah di Jember tak Semata Cari Untung
Editor: Koko Triarko
JEMBER – Meningkatnya jumlah kematian akibat Covid-19, membuat perajin peti jenazah mengalami peningkatan pesanan. Namun, perajin peti jenazah di Jember, Jawa Timur, mengaku tak menggunakan kesempatan itu untuk meraih untung sebanyak-banyaknya.
Tri Mardijan, salah satu perajin peti jenazah di Jember, mengaku enggan memberikan tarif tetap atau lebih tinggi kepada para calon pembelinya.
“Masa pandemi Covid-19 orang yang meninggal terpapar Covid-19 diharuskan untuk dikubur dengan menggunakan peti. Sehingga, peti saat ini menjadi kebutuhan bagi seluruh masyarakat,” ujar Tri Mardijan saat ditemui di Patrang, Jember, Selasa (20/7/2021).
Tri Maridjan mengaku lebih mengutamakan menolong masyarakat yang membutuhkan, karena usaha yang dijalaninya tidak serta merta untuk mengejar keuntungan.
“Masyarakat yang datang ke tempat saya untuk membeli peti jenazah, saya tidak mau memberikan harga sekian besarnya. Namun, lebih kepada seikhlasnya pembeli mau bayar berapa ke saya. Karena tujuan saya ikhlas membantu,” ungkapnya.

Tri Maridjan mengungkapkan, bahwa tujuan dirinya membantu orang lain yang membutuhkan, berawal saat dirinya kesulitan untuk mencari peti jenazah yang digunakan sebagai pemakaman salah satu keluarganya.
“Dulu sebelum membuka usaha membuat peti jenazah, saya sendiri kesusahan saat membutuhkan peti untuk keluarga saya. Sekalipun ada, harganya sangat mahal. Pada waktu itu harga yang harus saya bayar sebesar Rp9 juta. Itupun saat saya coba cari pengusaha peti jenazah di Jember, hampir minim sekali yang ada,” terangnya.