Permintaan Jahe Merah Meningkat, Harga Masih Stabil

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

SEMARANG — Permintaan jahe merah kembali meningkat, seiring peningkatan kasus Covid-19, terutama di Kota Semarang. Empon-empon tersebut menjadi salah satu bahan utama, untuk pembuatan minuman herbal yang dipercaya mampu meningkatkan imun tubuh sebagai penangkal corona.

“Ya sekarang ini, ada peningkatan permintaan jahe merah, dari pedagang maupun masyarakat umum. Sudah mulai tinggi, hingga dua kali lipatnya, dibanding sebulan sebelumnya. Dalam dua minggu terakhir ini, saya sudah menjual sekitar dua kwintal jahe merah,” papar petani sekaligus pedagang jahe merah, Sigit Purnama, saat ditemui di kebun miliknya, di Semarang, Selasa (13/7/2021).

Dipaparkan, peningkatan permintaan jahe merah tersebut, turut berimbas pada harga jual, yang saat ini di kisaran Rp 25 ribu per kilogram. “Saya jual ke konsumen atau pedagang Rp25 ribu per kilo, nanti mereka biasanya menjual lagi ke pasaran Rp35 ribu per kilogram, ” terangnya.

Sigit menjelaskan, harga tersebut relatif rendah, dibandingkan dengan saat awal pandemi Covid-19 melanda. Kala itu, harga jahe merah tembus Rp60 ribu per kilogram di tingkat petani. Sementara di pasaran, bisa mencapai Rp100 ribu per kilogram.

“Sekarang stok banyak, jadi harga relatif stabil. Soalnya dulu sewaktu harga naik, banyak yang kemudian menanam jahe merah. Akibatnya panen melimpah, harga jual malah anjlok. Jadi sekitar Rp7 ribu per kilogram. Itu sekitar tiga hingga empat bulan lalu,” ungkapnya.

Dijelaskan, permintaan jahe merah tidak hanya datang dari wilayah Kota Semarang, namun juga daerah sekitarnya seperti Jepara, Pati, Kudus, yang juga menjadi zona merah covid-19.

Lihat juga...