Petani di Tapanuli Selatan Didorong Bangun Demplot Kopi

SIPIROK – Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, mendorong para petani kopi di daerah itu membuat demplot-demplot sehingga dengan demikian dapat menjadi contoh dalam peningkatan produksi.

“Targetnya di enam kecamatan penghasil kopi biji yaitu Marancar, Angkola Timur, Sipirok, Arse, SD.Hole, dan Aek Bilah atau 1 hektare per kecamatan,” kata Ketua MPIG Tapanuli Selatan, Suryadi di Sipirok, Kamis.

Demplot (demontrasi plot) merupakan salah satu teknik penyuluhan tani untuk memperlihatkan secara langsung penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti meningkatkan hasil produksi pertanian.

Untuk tahap awal program demplot pada kelompok tani Lubuk Raya, di Desa Aek Sabaon, Kecamatan Marancar seluas 1 hektare yang memiliki 23 orang anggota.

MPIG menyiapkan 1600 batang bibit kopi arabika varietas Sigarar Hutang dan mesin pelobang.

Geografis demplot Lubuk Raya sendiri, kata dia di atas ketinggian hampir 1400 meter diatas permukaan laut (mdpl). Varietas nantinya disesuai dengan kultur daerah masing-masing.

“Selaku pembina dan pendamping, MPIG secara mandiri dan gratis akan mengedukasi secara gratis kelompok tani mulai dari proses penanaman bibit kopi dan cara merawat yang baik agar hasilnya berkualitas dan seragam,” katanya.

Tujuan MPIG selaku mitra kerja sejati antara pemerintah dan petani mengembangkan demplot memberi contoh ke petani. Buyer juga nantinya, kata dia, bisa melihat langsung ke lokasi demplot (produksi kopi arabika Sipirok).

“Selain petani yakin cara mendapatkan kopi berkualitas, program ini untuk dapat lebih meyakinkan para buyer baik dalam maupun luar negeri akan kopi arabika Sipirok sehingga memengaruhi harga,” katanya.

Lihat juga...