Pisang Genderuwo Menarik Dikoleksi
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Komoditas pertanian jenis pisang merah, selama ini jarang ditemui di pasaran. Pisang yang tampak unik, berukuran besar dan kulit merah ini memang tak begitu diminati. Namun sebagai koleksi, pisang merah ini cukup menarik sebagai hiasan, sekaligus buahnya tak kalah banyak mengandung vitamin dan antioksidan dari pisang jenis lain.
Suwarno, petani pisang di Kelurahan Langkapura, Kecamatan Kemiling, Lampung Selatan, mengaku menanam berbagai jenis pisang, seperti kepok, janten, raja, ambon, muli, dan pisang merah sebagai tanaman koleksi.
Menurut Suwarno, pisang merah kerap disebut sebagai pisang genderuwo. Menurut warga asal Yogyakarta ini, pisang merah juga dikenal dengan nama pisang kidang, karena menyerupai warna kulit kidang atau rusa.
Pisang bernama ilmiah Musa acuminata Colla itu dibudidayakan olehnya dalam skala kecil. Dibanding kultivar lain seperti kepok, ambon, janten, tanduk, pisang merah kurang diminati.
Suwarno mengatakan, kurangnya minat pisang merah membuat ia menanam untuk pelengkap. Jika pisang lain saat matang berwarna kuning pada bagian kulit, pisang merah memiliki warna merah cerah. Proses budi daya smenggunakan tunas yang dipisahkan dari indukan. Perbanyakan tanaman juga bisa dilakukan dari mata tunas bonggol.
“Buah pisang merah jarang digunakan untuk pembuatan kuliner seperti pisang jenis lain, namun ada yang menyukainya karena aroma lebih wangi dan manis, lebih padat dan tahan lama, tidak cepat lembek dibanding pisang jenis lain untuk alternatif buah pencuci mulut seusai makan,” terang Suwarno, saat ditemui Cendana News, Senin (26/7/2021).