PPKM Darurat, Hotel dan Restoran di Banyumas Tiarap

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Sama seperti hotel, Irianto juga mengaku mendapat banyak keluhan dari para pelaku usaha restoran. Keharusan hanya menerima pesanan atau take away  dan delivery order (DO), membuat banyak restoran merugi. Ditambah lagi dengan adanya penyekatan–penyekatan jalan yang membuat opersional mengantar makanan semakin sulit.

“Restoran harus menambah biaya opersional untuk mengantarkan makanan pesanan, karena ada sebagian yang ketika biaya pesanan dibebankan kepada konsumen, padahal masih dalam wilayah Kota Purwokerto, konsumen justru membatalkan pesanan, karena dianggap lebih mahal. Belum lagi penutupan jalan-jalan, pernah ada pengantar makanan ini tidak bisa menjangkau rumah pemesan dan ada juga beberapa pesanan makanan yang terpaksa harus dibawa pulang lagi, hal ini tentu menambah kerugian pihak restoran,” ungkap Irianto.

Sementara itu, salah satu pekerja hotel, Widi Astono membenarkan adanya pengurangan jam kerja dan hal tersebut sudah berlangsung cukup lama.

“Sudah lama jam kerja dikurangi dan otomatis gaji juga dikurangi, padahal justru saat ini kebutuhan meningkat, karena harus berbelanja vitamin untuk menjaga imunitas tubuh, sedia obat-obatan dan harus makan cukup gizi,” ucapnya.

Lihat juga...