‘Preview’ Final Euro 2020, Italia Vs Inggris

Roberto Mancini juga berangkat dari kemuraman setelah Italia gagal mencapai putaran final Piala Dunia di Rusia karena tim Gian Piero Ventura dikalahkan Swedia dalam playoff.

Seperti Southgate, Mancini mengalihkan perhatian kepada pemain muda. Namun pengaruh terbesarnya kepada Azzurri adalah gaya bermain yang jauh lebih atraktif.

Italia memasang formasi 4-3-3 dengan menaruh dua playmaker di lini tengah yang biasanya Jorginho dan Marco Verratti, guna mendukung dua pemain sayap yang gemar menusuk kotak penalti dari samping dan dua bek sayap yang agresif menyerang dari lebar lapangan.

Namun revolusi yang dilakukan Mancini tak merusak fundamental Azzurri dengan maish mempertahankan dua gladiator pertahanan berpengalaman Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci. Dua orang ini menjadi simbol masih adanya catenaccio di dalam tim yang eksplosif menyerang. Italia pun tak terkalahkan dalam 33 pertandingan terakhir.

Rutinitas Final bagi Italia

Kalau Inggris hanya satu kali mencapai final turnamen besar yang mereka menangkan pada Piala Dunia 1966, maka bagi Italia, partai final adalah rutinitas di mana final Euro 2020 adalah final kesepuluhnya dalam turnamen besar.

“Awalnya ketika dia bilang pada kepada kami agar memikirkan menjadi juara Euro, kami anggap dia gila,” kata Chiellini. “Namun bertahun-tahun kemudian dia telah menciptakan tim yang kini hampir melakukan hal itu.”

Ya, kalau Inggris sudah separuh langkah menuju juara, demikian pula dengan Italia. Namun Azzurri punya rapor yang bagus selama bertemu Inggris yang sudah empat kali mereka kalahkan dalam turnamen besar.

Tetapi mereka kini harus menghadapi Inggris yang disokong 60.000 penonton yang sangat pro-Inggris.

Lihat juga...