Pupuk Cair Berbahan Kulit Pisang Dapat Digunakan pada Setiap Tahap Penanaman
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
BOGOR — Penggunaan pupuk buatan pabrik yang berlebih atau kondisi pertanahan yang tidak baik seringkali menyulitkan para pecinta tanaman untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Sehingga pilihan menggunakan pupuk organik jauh lebih disukai oleh para pecinta tanaman. Salah satunya, pupuk organik yang berbasis kulit pisang.
Pecinta tanaman Hassan Lubis menyatakan lebih suka menggunakan pupuk cair organik untuk tanaman hias yang dimilikinya.
“Pupuk cair organik berbasis kulit pisang ini aromanya tidak menyengat dan di tangan juga tidak panas. Selain itu, bisa dipakai di semua fase,” kata Hassan saat ditemui di rumahnya, di kawasan Ciangsana, Cileungsi, Bogor Timur, Senin (26/7/2021).
Keuntungan lainnya menggunakan pupuk cair berbasis kulit pisang, tidak akan merusak bibit atau tanaman yang berusia muda.
“Misalnya, kalau saya menggunakan bonggol tanaman sebagai bibit, itu tidak apa-apa kalau terkena. Beda dengan kalau menggunakan pupuk non organik, biasanya daun muda atau bibit muda akan seperti terbakar. Karena panas dari pupuknya,” ucapnya.
Ia menyebutkan, penggunaan pupuk cair berbasis kulit pisang ini juga tidak perlu saklek sesuai dengan takaran yang ada di botol.
“Jadi bisa disesuaikan. Kalau kondisi tanahnya tidak kritis atau media tanamnya bagus, tidak perlu sampai 1 : 10 seperti yang ada di kemasan. Bisa lebih sedikit pakainya,” kata Hassan.