Rahasia-Rahasia Orang Munafik

OLEH: HASANUDDIN

Mereka ini jika tidak bertaubat selamanya akan terhijab dari menikmati kelezatan dari suara rintik-rintik hujan yang turun membasahi lereng-lereng bukit, tetapi mereka tidak mengetahuinya. Pengungkapan rahasia ini, Allah lakukan agar terbedakan antara yang berpegang pada keluhuran yang tinggi dengan mereka yang berada di kerendahan.

Jika kemudian orang-orang munafik ini kembali bertemu dengan orang yang sejatinya beriman; mereka kembali mengatakan, “Kami telah beriman”. Pada surah Al-Baqarah ayat 14 Allah berfirman: “Apabila mereka bertemu dengan orang-orang yang beriman mereka berkata, Kami (juga) telah beriman, Tetapi apabila mereka menyendiri (lagi) dengan setan-setan mereka, orang-orang itu berkata, “sesungguhnya kami bersama kalian, dan kami hanyalah berolok-olok” (QS. Albaqarah ayat 14).

Syeikh Ibn Arabi  menjelaskan bahwa Iman pada maqam ini terbagi menjadi lima bagian yakni; iman secara taqlid, iman secara ilmu; iman secara penglihatan; iman yang hak/benar; dan iman yang hakikat (Haqiqah) atau benar sebenar-benarnya benar.

Taklid adalah untuk orang awam, ilmu untuk pemilik dalil dan bukti, penglihatan mata untuk ahli musyahadah, iman yang hak/benar untuk para arifbillah, dan iman hakikat untuk mereka yang berhenti (al-waqifun). Adapun hakikat dari hakikat yaitu bagian keenam dari iman adalah untuk para ulama dari kalangan para nabi dan rasul, baik yang asli maupun yang pewaris mereka.

Orang-orang munafik terlepas dari iman tetapi masih dalam ruang lingkup Islam. Iman mereka tidak mampu melampaui khazanah imajinasi mereka. Mereka menjadikan berhala-berhala di dalam zat-zat diri mereka dan menempatkannya sebagai tuan-tuan mereka. Terhadap olok-olok yang mereka lakukan kepada orang yang beriman, Allah membalas olok-olokan mereka dengan membiarkan mereka terombang-ambing, sebagaimana firman-Nya, “Allah mengolok-olok mereka (dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan” (QS. 2:15).

Lihat juga...