Realisasi Investasi pada 14 Kawasan Ekonomi Khusus Capai Rp52,23 Triliun
JAKARTA — Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas mencatat realisasi investasi pada 14 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mencapai Rp52,23 triliun pada triwulan I 2021 serta telah menciptakan 22.968 tenaga kerja.
“Kenapa kita mendorong KEK, karena dengan investasi yang baru kemudian penyerapan tenaga kerja jangka panjang dan tentunya diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi maupun penduduk dari lokasi lain,” kata Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Rudy Prawiradinata dalam webinar University Lecture 3 – Road to Indonesia Development Forum 2021 di Jakarta, Kamis (22/7/2021).
Rudy menyampaikan total KEK di Indonesia adalah 18 KEK dengan penambahan 4 KEK baru pada 2021, yakni KEK Nongsa, KEK Batam Aero Technic, KEK Lido dan KEK Gresik. Sedangkan 1 KEK yakni KEK Tanjung Api-Api dalam pertimbangan untuk dilakukan pencabutan status.
Berdasarkan evaluasi Bappenas, 9 KEK berbasis industri menghadapi isu kemampuan pembiayaan dan kurangnya ketersediaan infrastruktur terutama sanitasi dan persampahan. Kinerja paling positif diperoleh KEK Sei Mangkei Sumatera Utara, diikuti KEK Kendal Jawa Tengah, Kek Arun Lhoksemawe Aceh dan KEK Galang Batang. Sedangkan kinerja paling buruk terdapat pada KEK Tanjung Api-Api Sulawesi Selatan.
“KEK Tanjung Api-Api banyak yang belum siap, baik ketersediaan infrastruktur di dalam kawasan maupun di luar kawasan karena ini saling mengisi juga mana yang duluan karena memang seharusnya bersinergi satu sama lain,” ujar Rudy.
Kemudian untuk KEK berbasis pariwisata menghadapi isu aksesibilitas, ketersediaan infrastruktur dan ketahanan terhadap risiko bencana. Kinerja paling positif diperoleh KEK Mandalika NTB, diikuti KEK Tanjung Kelayang Belitung Timur dan KEK Tanjung Lesung Pandeglang.