RSUD Tarakan Jakpus Kekurangan Dokter
JAKARTA – RSUD Tarakan, Jakarta Pusat (Jakpus), kekurangan dokter untuk menangani pasien. Hal itu terlihat dari tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate) yang sudah melebihi kapasitas.
“Yang kami harapkan adalah ketersediaan dari SDM-nya. Untuk RS lapangan ini, dokter-dokter relawannya kami masih membutuhkan sekitar lima orang lagi untuk operasional,” kata Direktur Utama RSUD Tarakan, Jakpus, Dian Ekowati, Senin (12/7/2021).
Sejak Juni 2021, RSUD Tarakan telah meningkatkan kapasitas pelayanan untuk pasien COVID-19. Hal itu dilakukan dengan menambah sampai 250 tempat tidur. Namun demikian, jumlah pasien yang dirawat bisa mencapai 300 sampai 400 orang. Sehingga banyak yang masih tertahan di IGD. Oleh karenanya, RSUD Tarakan memasang dua tenda darurat di SDN 02 Cideng, Jakarta Pusat, sebagai RS Lapangan, guna menampung pasien rawat inap COVID-19.
Selain keterisian tempat tidur yang melebihi kapasitas, Dian juga memaparkan, pihaknya masih kekurangan tabung oksigen untuk memberikan suplai kepada para pasien. Setidaknya masih dibutuhkan 50 tabung oksigen, untuk membantu kelancaran pasokan kepada pasien COVID-19.
Penyediaan tabung nantinya akan difasilitasi oleh Kejati DKI Jakarta. “Kami masih membutuhkan sekitar 50 tabung lagi, agar suplainya ini aman. Alhamdulillah Bapak Kejari sudah mendukung kami untuk membantu penyediaan tabung oksigen,” kata Dian.
Saat ini, RSUD Tarakan memiliki tiga distributor, yang menyediakan pengisian tabung oksigen, yakni di Pulogadung, Cikarang dan Karawang. (Ant)