Sarang Lidi DIY Terima Banyak Laporan Dugaan Pungli di Sekolah

Editor: Koko Triarko

Sekretaris Persatuan Orang Tua Peduli Pendidikan (Sarang Lidi) DIY, Yuliani Putri, Kamis (15/07/2021). –Foto: Jatmika H Kusmargana

“Ada siswa di salah satu SMP Negeri juga diminta membayar uang seragam sekolah. Nominalnya sampai Rp1,1juta. Sebenarnya hampir semua sekolah melalukan seperti ini. Mestinya kan sekolah tidak boleh berbisnis. Siswa bebas membeli seragam di mana saja. Apalagi ini kan sedang pandemi, sekolah juga dilaksanakan secara daring,” ungkapnya.

Menjelang pelaksanaan hari raya Iduladha, sejumlah sekolah di DIY dikatakan Yuliani juga memanfaatkannya untuk menarik iuran kurban bagi para siswa. Meski jumlah nominalnya hanya Rp30-50ribu, namun menurutnya hal tersebut jelas tidak dapat dibenarkan karena akan memberatkan para siswa dan orang tua/wali murid.

“Di masa pandemi seperti ini kok anak-anak diminta bayar iuran kurban? Ini kan tidak masuk akal. Masuk sekolah saja dilarang, kok mau kuran. Jelas ini tidak benar,” katanya.

Yuliani sendiri mengaku akan mengawal semua laporan masyarakat ini, dengan melaporkan serta mempertanyakannya ke pihak-pihak terkait. Khususnya dinas pendidikan maupun pihak sekolah bersangkutan. Ia berharap, hal semacam ini bisa segera diatasi sehingga tidak memberatkan masyarakat, terlebih di masa pandemi.

“Akan kita laporkan ke Dinas Pendidikan, terkait agar sekolah-sekolah tersebut segera ditindak. Kasihan masyarakat yang kondisi ekonominya sedang serba sulit, malah justru diminta bayar ini itu yang tidak jelas peruntukannya,” pungkasnya.

Lihat juga...