Terasi Udang Ebi, Penambah Kelezatan Ikan Bakar

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Menyantap ikan bakar semakin lezat dengan cocolan sambal terasi udang ebi.

Kebutuhan akan terasi untuk sambal pelengkap kuliner tradisional yang tinggi diakui Siti Romlah, warga Desa Rangai Tritunggal, Kecamatan Ketibung, Lampung Selatan. Terasi udang ebi dibuat dari hasil tangkapan nelayan setempat. Udang ebi diolah menjadi terasi dan dijual kepada pelanggan.

Siti Romlah, salah satu pedagang terasi udang ebi di pasar pendaratan ikan Desa Rangai Tritunggal, Kecamatan Ketibung, Lampung Selatan, Sabtu (17/7/2021) – Foto: Henk Widi

Proses pembuatan terasi udang ebi sebagai bahan bumbu sebut Siti Romlah cukup mudah. Udang ebi yang telah dikeringkan lalu dicampur dengan garam.

Penambahan garam dalam proses pembuatan terasi berfungsi sebagai pengawet. Udang ebi digiling lalu dicetak bulat bersama dengan garam. Bungkus memakai daun pisang untuk fermentasi lalu dikeringkan. Proses fermentasi berulang akan menambah aroma khas ebi.

“Terasi yang dikeringkan, difermentasi melalui proses penyimpanan bisa semakin lezat dengan penyimpanan selama tiga bulan, akan muncul aroma udang ebi yang khas dengan cita rasa asin. Untuk diolah dengan cara dibakar lalu digunakan sebagai campuran sambal pada makanan tradisional,” terang Siti Romlah saat ditemui Cendana News, Sabtu (17/7/2021).

Siti Romlah mengaku memproduksi terasi udang ebi rata-rata sepuluh kilogram. Terasi dicetak berbentuk bulat berjumlah ratusan buah untuk dikirim ke pemesan sebagian dijual di pasar.

Sebanyak empat buah terasi dijual seharga Rp10.000 untuk oleh-oleh. Peminat dominan ibu rumah tangga dan pemilik usaha rumah makan yang menyajikan ikan bakar.

Lihat juga...