Ventilator Sivenesia Produk LIPI Untuk Membantu Penanganan COVID-19

Emergency ventilator produk lokal untuk penanganan pasien COVID-19 - Foto Ant

JAKARTA – Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi (P2ET) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sedang mengembangkan ventilator yang diberi nama Sivenesia (Smart Innovation Ventilator Indonesia).

Ventilator tersebut memiliki dua mode operasi, CPAP dan BiPAP, untuk membantu penanganan COVID-19. “CPAP dan BiPAP ini tergolong dalam sistem pengobatan non-invasif (tanpa pembedahan) yang paling efektif dan merupakan pilihan pertama serta paling banyak digunakan untuk pasien yang mengalami gangguan pernapasan,” kata peneliti P2ET LIPI, Eko Joni Pristianto, di Jakarta, Sabtu (17/7/2021).

Ketersediaan alat bantu pernapasan seperti ventilator, menjadi sangat penting untuk membantu menangani pasien COVID-19 kritis. Saat ini jumlah pasien kritis tersebut dilaporkan semakin meningkat, di setiap fasilitas kesehatan.

Peneliti Eko beserta tim, saat ini sedang mengembangkan ventilator tersebut. Mode CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) merupakan ventilator yang menghasilkan satu level tekanan udara positif, yang konstan dan terus menerus diberikan kepada pasien. Tujuannya, supaya saluran pernapasan pasien tetap terbuka.

Sedangkan mode BiPAP (Bi-level Positive Airway Pressure), merupakan ventilator yang dapat menghasilkan dua level tekanan udara positif yang berbeda, yaitu pada saat menarik napas (inspirasi) dan pada saat menghembuskan napas (ekspirasi), sehingga lebih nyaman digunakan oleh pasien. Alat tersebut akan mengikuti ritme pernapasan, dengan tetap terjaga tekanan di akhir napas atau PEEP (Positive end-expiratory pressure) yang diperlukan.

Menurut Eko, ventilator dengan mode CPAP dan BiPAP tersebut biasanya disarankan oleh dokter untuk pasien penderita sleep apnea (gangguan tidur serius), yaitu gejala dimana sistem pernapasan pasien akan berhenti beberapa saat selama tidur.

Lihat juga...