Warga Yogya Ini Sudah Ekspor Tanaman Hias ke Jerman dan AS
Editor: Koko Triarko
YOGYAKARTA – Menjalankan usaha di sektor pertanian, kini bisa dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja. Di era digital seperti sekarang ini, bertani bahkan sudah banyak dilakukan oleh kaum milenial di lingkungan rumah masing-masing.
Seperti dilakukan oleh Taulany (32), pemuda kampung Giwangan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, yang saat ini sukses menjadi petani tanaman hias dengan omzet mencapai Rp5juta setiap harinya.
Selain rutin memasarkan produknya ke hampir seluruh wilayah Indonesia, ia juga sudah mampu mengekspor tanaman hias miliknya ke sejumlah negara, seperti Jerman, Kanada dan Amerika.
Ditemui belum lama ini, Taulany menyebut usaha budi daya tanaman hias merupakan salah satu hobi yang sangat menguntungkan. Selain dapat menjadi peluang usaha, bertani tanaman hias juga dapat diandalkan untuk menunjang ekonomi keluarga.
“Saya sudah mulai hobi memelihara tanaman hias sejak kecil. Karena ditularkan oleh kedua orang tua. Jadi, sudah benar-benar tahu seluk-beluk bisnis tanaman hias. Tidak hanya sekadar coba-coba seperti kebanyakan orang lain,” katanya.
Pemilik Bulion Orchid Nursery ini menilai bisnis tanaman hias memang tak seperti bisnis pertanian pada umumnya. Bisnis ini dinilai membutuhkan passion, kemauan serta totalitas yang tinggi dari pelakunya.
“Karena kita harus benar-benar tahu mana tanaman yang sedang tren dan booming. Tidak hanya sekadar beli tanaman untuk dibudidayakan, namun tidak tahu pasar, sehingga akhirnya gagal karena tanaman tersebut ternyata sudah tidak disukai masyarakat,” katanya.
Memanfaatkan lahan sekitar rumahnya seluas 2.000 meter persegi, Taulany mengaku memiliki ribuan jenis tanaman hias. Mulai dari jenis anthorium, alocasia, caladium, phylodendron, monstera, epipremnum, dan banyak lagi.