Amogasakti, Cara Mahasiswa UM Kenalkan Wayang Lewat Permainan Kartu
Editor: Makmun Hidayat
MALANG — Berangkat dari rasa keprihatinan melihat minimnya ketertarikan generasi muda terhadap dunia pewayangan, lima mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) berinovasi menciptakan permainan kartu Amogasakti bertemakan pewayangan.
Mereka adalah Rifki Fajar Fitrianto (TI 2018), Dwi Hartanto (DKV 2018), Dzanun Fansyiari Austi (TI 2019), Alif Hanifatur Rosyidah (Sastra Inggris 2017) dan Hafizah Islami Rahmadina (Manajemen 2017).
Mewakili timnya, Rifki mengatakan, saat ini tidak banyak generasi muda yang mengetahui tentang pewayangan. Bahkan banyak di antara mereka yang merasa kurang tertarik dengan pertunjukan wayang. Meskipun wayang sendiri sebenarnya telah diakui UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia.
“Karena itu tim ini membuat suatu permainan kartu di mana kami memasukkan karakter-karakter wayang beserta pusaka dan juga senjata dalam permainan tersebut,” jelasnya kepada Cendana News.
Menurutnya, melalui permainan kartu Amogasakti, mereka ingin mengenalkan wayang dengan cara yang lebih menarik. Sehingga ketika memainkan permainan tersebut, secara tidak langsung mereka akan tahu bagaimana karakter tokoh pewayangan itu siapa saja, senjatanya apa dan pusakanya seperti apa.
“Permainan kartu Amogasakti ini kita targetkan bisa dimainkan untuk usia 19-22 tahun. Walaupun sebenarnya bisa juga dimainkan oleh anak-anak asalkan mereka paham cara mainnya,” ucapnya.