Angka Stunting di Desa Hewokloang Sikka Turun Drastis
Editor: Koko Triarko
MAUMERE – Angka anak stunting di Desa Hewokloang, Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, turun drastis di 2020, berkat Pemberian Makanan Tambahan (PMT) termasuk telur dan ayam kampung.
“Pada 2019 terdapat 29 anak stunting dan lewat PMT angkanya menurun hingga 3 anak saja di 2020,” sebut Yoseph Ferdinandus Redo, Kepala Desa Hewokloang, saat ditemui di Desa Geliting, Minggu (22/8/2021).
Yosef mengatakan, program PMT awalnya dilaksanakan pada 2019 selama sebulan, dan pada 2020 dilaksanakan selama 3 bulan dengan anggaran sekitar Rp40 juta.
Dia menyebutkan, hasil pengukuran untuk tahun 2021 akan diperoleh bulan September, apakah dari 3 anak tersebut semuanya sudah bebas stunting atau tidak, pihaknya masih menunggu data dari Puskesmas.
“Kita juga mengingatkan masyarakat dan keluarga dari anak stunting untuk bersama mengatasinya.Orang tua anak juga dilibatkan dalam memasak makanan bagi anak stunting,” ujarnya.
Yosef mengatakan, dalam sehari hanya diberikan sekali makan dan selebihnya menjadi tanggung jawab keluarga, sehingga pihaknya selalu melakukan sosialisasi bersama Puskesmas Hewokloang.
Untuk 2021, ucapnya, akan dilakukan PMT untuk ibu hamil baik dengan risiko maupu tidak risiko. Pihaknya ingin menekan angka stunting agar ke depan tidak ada lagi anak stunting.
“Saya merasa bersyukur dengan kerja sama semua pihak, kita bisa menekan angka stunting.Puskesmas juga sangat mendukung program kami menekan angka stunting di Kecamatan Hewokloang,” ungkapnya.
Sementara itu, mantan kepala Puskesmas Hewokloang, Theresia Angelina Bala, saat peluncuran Pang Gizi di Desa Ian Tena Kewapante memaparkan keberhasilan PMT di Kecamatan Hewokloang.