Batik Banyumas Terseok di Tengah PPKM

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

BANYUMAS – Momentum Hari Kemerdekaan RI biasanya dimanfaatkan para perajin batik di Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas untuk membuat batik tulis bertema kemerdekaan. Namun, untuk HUT Kemerdekaan tahun ini, hal tersebut tidak dilakukan sebab pemasaran batik mengalami penurunan cukup tajam.

Salah satu pegawai di Batik Mruyung Banyumas, Aprilia mengatakan, penjualan batik sangat menurun, terlebih sejak diterapkannya pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang sudah berlangsung selama satu bulan lebih. Omzet penjualan batik menurun hingga 60 persen lebih.

Karyawan butik, Aprilia di Banyumas, Selasa (17/8/2021). Foto: Hermiana E. Effendi

“Sekarang menurun sekali penjualan batik, pemesanan dari luar kota juga menurun, bahkan hampir tidak ada, begitu pula untuk penjualan lokal di butik batik ini, konsumen yang datang sangat terbatas,” tuturnya, Selasa (17/8/2021).

Meskipun butik batik Mruyung yang berlokasi di dekat alun-alun Kecamatan Banyumas tersebut tetap buka, namun untuk kegiatan memproduksi batik tulis terhenti sementara. Karyawan yang tetap bekerja juga hanya separuh dari biasanya.

Pada kondisi normal sebelum pandemi Covid-19, setiap hari halaman luas di depan butik dipenuhi dengan batik tulis yang sedang dijemur, tetapi sekarang halaman tersebut kosong. Kegiatan produksi batik tulis di ruang sebelah butik juga tidak ada.

Menurut Aprilia yang sangat terasa turun dratis adalah pemesanan dari luar kota. Untuk pembeli lokal di butik juga menurun, karena pembeli yang datang juga terbatas hanya dari wilayah Banyumas dan sekitarnya, mengingat mobilitas masyarakat juga masih dibatasi.

Lihat juga...