Bilik Anosmia Efektif Sembuhkan Gangguan Penciuman Pasien Covid-19

Editor: Koko Triarko

BANYUMAS – Kehilangan indra penciuman atau biasa disebut anosmia, merupakan salah satu gejala yang dialami pasien Covid-19. Untuk mengatasi gangguan anosmia tersebut, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) berinovasi membuat bilik anosmia, dan terbukti efektif menyembuhkan anosmia pasien Covid-19.

Nur Amalia, mahasiswa Fakultas Farmasi semester 7 UMP, menjelaskan ia dan teman-temannya menggunakan minyak kayu putih dan air yang dimasak hingga mendidih dalam bilik kaca, setelah itu uapnya dimanfaatkan untuk terapi pasien Covid-19 yang mengalami anosmia.

“Sejauh ini cukup efektif bilik anosmia untuk penyembuhan pasien Covid-19 yang mengalami gangguan indra penciuman. Ada yang tiga kali terapi, indra penciumannya sudah normal kembali, ada juga yang membutuhkan waktu hingga 5-7 hari,” jelasnya, Minggu (15/8/2021).

Mahasiswa UMP lainnya, Sultan Zigrila Akbar, menjelaskan untuk membuat uap, digunakan 240-250 mililiter air biasa dicampur 10 -15 tetes minyak kayu putih. Kemudian campuran air dan minyak kayu putih tersebut dimasak dalam bilik kaca hingga mendidih. Setelah itu, penderita anosmia diminta untuk memasukkan wajahnya dalam kaca dan menghirup langsung uap dari minyak kayu putih yang sudah dididihkan tersebut.

“Dengan dibatasi bilik kaca ini, maka uap dari minyak kayu putih akan makin tajam dan banyak yang masuk ke hidung, sehingga lebih efektif untuk proses penyembuhan,” tuturnya.

Dalam satu hari, penderita anosmia hanya cukup satu kali melakukan terapi di bilik anosmia. Percobaan bilik anosmia tersebut dilakukan mahasisa UMP saat melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik pendampingan pasien Covid-19 di pusat isolasi Pondok Slamet, Baturaden.

Lihat juga...