Cuaca Panas Dukung Peningkatan Produksi Garam di Situbondo
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
SITUBONDO – Produksi garam krosok mengalami peningkatan seiring banyaknya pesanan yang datang kepada pemilik usaha garam tersebut.
Lili, pemilik usaha garam krosok, warga Desa Kliensari, Kecamatan Panarukan, Situbondo mengatakan, peningkatan produksi garam karena faktor musim kemarau yang mendukung keberhasilan produksi saat ini.

“Pesanan garam cukup meningkat, didorong ketersediaan garam yang juga cukup,” ujar Lili kepada Cendana News, di Desa Kliensari, Kecamatan Panarukan, Situbondo, Selasa (31/8/2021).
Ketersediaan garam yang memadai, lanjut Lili, merupakan salah satu daya tarik konsumen untuk selalu datang ke tempat usaha miliknya.
“Untungnya cuaca panas mendukung, sehingga proses produksi garam bisa lebih cepat. Membuat konsumen mau dengan serta-merta datang ke sini. Apalagi pengusaha garam di sekitar sini juga cukup banyak,” ungkapnya.
Menurut Lili, proses produksi garam memang bisa lebih cepat jika terkena sinar matahari, apalagi dalam keadaan yang sangat cerah. Lili mengaku, hanya membutuhkan waktu 14 hari proses pengendapan air laut agar menjadi garam yang layak untuk dikonsumsi.
“Pada waktu panen bisa menghasilkan garam seberat 6 kuintal. Ini dari 8 kolam yang aktif berproduksi. Untuk harga dalam 1 kilogram garam saat ini, sebesar Rp7.500 saja,” ucapnya.
Mengaku memiliki pelanggan tetap, Lili mengatakan, dalam waktu satu minggu produksi garam miliknya bisa laku terjual puluhan kilogram.