Dilarang Makan di Rumah Makan, Volume Sampah Meningkat
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
PURWOKERTO – Adanya larangan untuk makan di warung makan atau pun rumah makan selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat membuat voume sampah di Kabupaten Banyumas meningkat.
Peningkatan volume sampah tersebut karena banyaknya pemesanan makanan atau COD, sehingga bungkus makanan menjadi sampah yang menumpuk. Peningkatan volume sampah diperkirakan sampai 10 persen dibandingkan dengan sebelum PPKM darurat.
Kabid Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas, Wardoyo mengatakan, perubahan perilaku masyarakat dari yang sebelumnya makan di tempat makan, kemudian sekarang hanya bisa memesan makanan dari rumah atau tempat kerja, membuat peningkatan volume sampah.
Demikian juga dengan kebiasaan belanja online yang juga meningkat sejak pandemi dan lebih meningkat lagi sejak PPKM darurat.
“Semua bentuk belanja yang COD, pasti akan menimbulkan sampah dan mayoritas masyarakat kita sekarang banyak yang mempunyai kebiasaan baru COD tersebut, jadi sampah meningkat, terutama sampah plastik,” jelasnya, Rabu (4/8/2021).
Kepala DLH Kabupaten Banyumas, Junaidi menyatakan, pihaknya terus berupaya untuk mengurangi pembuangan sisa sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Upaya tersebut sebenarnya sudah berjalan, sejak banyak berdiri Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Namun, saat PPKM darurat, volume sampah memang mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Menurut Junaidi, pada awalnya volume sampah yang dikirim ke TPA ada 130 truk per hari. Setelah didirikan 23 TPST, volume sampah yang dibuang ke TPA mulai berkurang menjadi 100 truk per hari. Dan setelah dilakukan program pemilahan sampah serta pengolahan sampah dengan lebih efektif, volume sampah ke TPA berkurang sangat signifikan, menjadi hanya 30 truk per hari.