Edukasi Non-Akademik Dorong Interaksi Sosial dan Keterampilan Anak

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Kegiatan tersebut diakui Siti Aminah memiliki tujuan agar anak tidak bosan belajar daring. Variasi kegiatan melibatkan tetangga, anak anak lain akan meningkatkan interaksi sosial.

Asah keterampilan juga diajarkan melalui kegiatan berhubungan dengan hidup sehari hari agar anak mandiri. Sejumlah kesulitan yang akan dihadapi anak bisa diajarkan sejak dini menyesuaikan tingkat umur.

“Anak bisa diajarkan merapikan tempat tidur, menyapu kamarnya sebagai kegiatan menyenangkan,” ulasnya.

Sejumlah kegiatan edukatif di luar jam sekolah dilakukan juga oleh sejumlah anak di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan.

Raffa, Natanael dan Samil memilih mengisi waktu luang dengan bermain, belajar di rumah. Diminta oleh orangtua untuk tetap berada di rumah difasilitasi dengan permainan edukatif. Sejumlah kertas khusus origami atau seni melipat kertas yang diajarkan guru bisa menjadi alternatif permainan.

Membuat origami sederhana atau seni melipat kertas dipelajari oleh Samil (kanan) dari buku melatih perkembangan motorik di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, Kamis (5/8/2021) – Foto: Henk Widi

“Kami membuat mainan kapal, pesawat, katak dan kepiting dari kertas sebelumnya diajari ibu guru di sekolah,” bebernya.

Sejumlah mainan origami sebut Raffa juga dipelajari dari buku yang dibelikan orangtua. Berbagai permainan origami tersebut menjadi kegiatan menyenangkan selama berada di dalam rumah.

Permainan dilakukan setelah mengerjakan sejumlah tugas dari sekolah. Duduk di bangku SD membuat jadwal ke sekolah digilir setiap hari Senin hingga Rabu, Kamis hingga Jumat libur.

Lihat juga...