Edukasi Non-Akademik Dorong Interaksi Sosial dan Keterampilan Anak
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Lisdaryanti sang orangtua menyebut memberi fasilitas belajar di rumah. Selain menonton film kartun di televisi, kegiatan bermain origami, membaca buku cerita bergambar jadi pilihan.
Kegiatan edukatif di rumah sebutnya jadi cara kreatif orangtua tanpa mengandalkan guru di sekolah. Sejumlah kegiatan di rumah melatih interaksi sosial antar anak.
“Sifat anak anak yang masih ingin bermain diarahkan dalam kegiatan edukatif namun menyenangkan dan berhubungan dengan meningkatkan keterampilan anak,” ulasnya.
Sistem belajar di sekolah terjadwal selama pandemi sebut Lisdaryanti membuat orangtua harus mengatur waktu. Hindari anak bermain gawai berimbas screen time atau waktu bermain gawai meningkat, fasilitas permainan disiapkan.
Pengawasan dari orangtua sebutnya perlu dilakukan agar sejumlah kegiatan di rumah aman. Sesekali kegiatan bermain di luar ruangan juga dilakukan anak anak di antaranya bermain bola.
Topan Hariyono, kepala UPT SDN 1 Pasuruan, Kecamatan Penengahan menyebut guru, orangtua harus kreatif selama pandemi. Kesepahaman antara orangtua, pendidik dalam sistem pembelajaran kala pandemi sudah cukup tinggi.
Sistem terjadwal membuat porsi anak berada di rumah lebih banyak. Edukasi non-akademis bisa dilakukan orangtua melanjutkan pelajaran di sekolah.
Pendampingan orangtua sebut Topan Hariyono mengasah anak untuk kreatif. Meski tidak melakukan kegiatan belajar di sekolah, kegiatan interaksi sosial perlu dilatih.