Eksistensi dan Non Eksistensi
OLEH: HASANUDDIN
Karena itu eksistensi hanya milik Allah swt, dan non eksistensi adalah kepunyaan makhluk. Allah “yang eksisten” dengan demikian pula Dia “yang subjek” dan makhluk adalah non-eksisten serta menjadi objek dari titah atau perintah-Nya.
Karena makhluk itu pada hakikatnya tidak memiliki eksistensi, maka sejatinya “keberadaannya” adalah berdasarkan perintah. Eksistensinya ada jika Allah memberinya perintah untuk eksis dalam rangka melakukan suatu perintah. Dan dengan demikian pengingkaran atas suatu perintah akan berakibat hilangnya eksistensi, karena perintah menyertai eksistensi.
Demikianlah secara singkat pola hubungan eksistensialis antara subjek dan objek, di mana Allah swt adalah subjek, dan seluruh makhluk ciptaan itu adalah objek. Maka tentu saja, mereka yang memutarbalikkan apa yang telah benar menjadi keliru, tidak akan memperoleh apa yang mereka cari. Bagaimana mungkin menemukan sesuatu tentang Allah, jika anda mengangkat diri anda sebagai “subjek” sementara Dia kalian jadikan objek?
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan-Nya kepada kita semua. ***
Jumat, 13 Agustus 2021