Etika Sosial, Belajar dari Keseimbangan Penciptaan dan Pemeliharaan Semesta Alam
OLEH: HASANUDDIN
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (Q.S Al-Isra’ [17] : 23).
Larangan menyakiti kedua orangtua, sekalipun hanya dalam bentuk kata-kata (kekerasan verbal) seperti kata “ufft” (mengumpat) tidak boleh dilakukan. Termasuk dalam hal ini, tidak boleh menengadah ke langit, lalu mengumpat kepada langit, atau tidak boleh berkata yang menyakitkan kepada bumi, misalnya dengan mencela rasa dari sebuah buah yang ada makan. Jangan lakukan hal demikian, karena itu sama dengan menyakiti ibu kalian.
اُفٍّ لَّكُمْ وَلِمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ
Uffil lakum wa limā ta‘budūna min dūnillāh, afalā ta‘qilūn.
“Celakalah kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah! Tidakkah kamu mengerti?” (Q.S Al-Anbiya’ [21] : 67).
Sebab itu, berusaha menegakkan keadilan dan jagalah keseimbangan itu, serta lakukanlah karena takut hanya kepada Allah, dan bukan karena alasan lain.
اِنَّمَا ذٰلِكُمُ الشَّيْطٰنُ يُخَوِّفُ اَوْلِيَاۤءَهٗۖ فَلَا تَخَافُوْهُمْ وَخَافُوْنِ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
Innamā żālikumusy-syaiṭānu yukhawwifu auliyā’ahū fa lā takhāfūhum wa khāfūni in kuntum mu’minīn.
“Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya, karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang beriman.” (Q.S Ali ‘Imran [3]).