Harga Bumbu Naik, Warga Pesawaran Pilih Mandiri Budidaya Tanaman

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Harga berbagai jenis cabai di pasar tradisional alami peningkatan. Saminem, warga Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Lampung menyebut harga cabai sedang naik.

Per kilogram cabai rawit mencapai Rp30.000 dan jenis cabai merah besar Rp23.000 per kilogram. Sebagai solusi ia memilih menanam sejumlah tanaman bumbu di pekarangan.

Memiliki lahan pekarangan sebut Saminem bisa menjadi sarana untuk memenuhi kebutuhan bumbu dapur. Berbagai jenis bumbu dapur sebutnya ditanam pada lahan pekarangan, memakai polybag dan pot. Media tanam yang terbatas sebutnya masih tetap bisa menghasilkan berbagai jenis tanaman bumbu. Budidaya tanaman bumbu tersebut meliputi cabai rawit, jahe, kencur hingga lada, lengkuas, kencur, kunyit.

Saat harga sejumlah kebutuhan bumbu meningkat, Saminem bahkan tetap bisa menjual. Berbagai jenis bumbu dapur yang bisa digunakan memenuhi kebutuhan keluarga sekaligus dijual berupa jahe, kunyit, cabai. Permintaan sejumlah kebutuhan bumbu dapur sebutnya berasal dari pengepul. Penjualan bahan bumbu oleh pengepul memenuhi permintaan dari pasar tradisional di Lampung dan Banten.

“Menanam kebutuhan bumbu dapur bagi sebagian warga pedesaan erat kaitannya dengan penggunaan untuk sejumlah olahan kuliner acara tradisional, adat dan keperluan sehari-hari dalam jumlah banyak sebagian bernilai ekonomis menambah penghasilan,” terang Saminem saat ditemui Cendana News, Sabtu (28/9/2021).

Saminem menyebut kenaikan sejumlah kebutuhan bumbu dapur menyebabkan sejumlah warga harus berhemat. Kebutuhan akan bumbu dapur sebutnya bagi warga yang membudidayakan tanaman itu pada lahan pekarangan tidak harus membeli. Penghematan pada masa pandemi Covid-19 sebutnya mutlak dilakukan. Cara yang dilakukan dengan memanfaatkan bahan sayuran, bumbu untuk kuliner dari pekarangan.

Lihat juga...