IHSG pada Akhir Pekan Diprediksi Bergerak Beragam
JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan diprediksi bergerak beragam di tengah penurunan harga komoditas.
IHSG dibuka melemah 3,56 poin atau 0,06 persen ke posisi 5.988,76. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,82 poin atau 0,1 persen ke posisi 849,92.
“IHSG kami perkirakan bergerak mixed mengikuti bursa global dan regional. Namun, penurunan harga komoditas dapat menjadi perhatian untuk saham-saham berbasis komoditas,” tulis Tim Riset Samuel Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Jumat (20/8/2021).
Bursa saham AS semalam ditutup beragam. Para investor masih mengkhawatirkan tentang bank sentral Amerika Serikat The Fed yang akan menghapus stimulus, meskipun Gubernur The Fed Jerome Powell belum memberikan perkiraan kapan tapering dilakukan.
Data klaim pengangguran awal pada pekan yang berakhir 14 Agustus 2021 lalu turun empat periode berturut-turut sebesar 348 ribu orang dari 377 ribu orang, lebih rendah juga dari perkiraan konsensus sebesar 363 ribu.
Pasar komoditas mayoritas melemah. Harga minyak Brent dan WTI masing-masing minus 2,1 persen dan minus 2,7 persen, timah minus 6,4 persen, nikel minus 2,7 persen, dan minyak sawit mentah atay CPO minus 1,4 persen.
Dari domestik, jumlah kasus harian COVID-19 terus menurun di mana pada Kamis (19/8) mencapai 22.053 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 3,93 juta kasus.
J umlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 1.492 kasus sehingga totalnya mencapai 122.633 kasus.
Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 29.012 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 3,47 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 334.752 kasus.