Indonesia Harus Optimal Capai Target Perubahan Iklim

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Pemerintah dengan kebijakannya harus optimal membawa Indonesia keluar dari krisis iklim dan bisa mencapai target nett zero emission pada 2050.

Founder Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal, mengatakan, perjanjian Paris 2015 tentang perubahan iklim, semua negara dunia telah sepakat untuk menjaga kenaikan suhu bumi berada di bawah 1,5 derajat celcius.

“Perjanjian Paris merupakan kesepakatan global untuk menghadapi perubahan iklim dunia di bawah 1,5 derajat celcius. Nah, jika suhu bumi naik, maka bumi ini akan tenggelam,” ujar Dino, pada diskusi virtual perubahan iklim yang diikuti Cendana News, Rabu (18/8/2021).

Maka terhitung enam tahun setelah perjanjian Paris, semua negara di dunia terus berupaya untuk mencapai nett zero emission pada tahun 2050.

Sayangnya kata dia, upayanya masih jauh dari memuaskan. Sehingga untuk mencegah kondisi terburuk harus mengadakan program global yang bisa mengurangi emisi dari karbondioksida (CO2).

“Kita harus optimis suhu bumi mencapai 1,5 derajat celcius pada tahun 2030. Maka harus digagas program global untuk mengurangi emisi CO2,” imbuhnya.

Karena menurutnya, kini CO2 menjadi pusat perhatian dalam 2 juta tahun dan satu dekade terakhir ini suhu bumi lebih panas.

Bahkan untuk mengurangi dampak kerusakan iklim, negara Jepang disarankan untuk menghentikan pendanaan proyek energi kotor batubara.

Proyek ini dapat memicu krisis iklim, pencemaran, kerusakan lingkungan dan penderitaan masyarakat.

Data Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), mencatat ada kemungkinan pada akhir abad ini, es di Greenland mencair atau mendekati hilang.

Lihat juga...