Inilah Teknik Sederhana Budi Daya Madu Lanceng

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Setelah lebah liar bersarang di dalam bambu, maka tinggal memindahkan ratu lebah beserta telur-telurnya ke dalam wadah atau kandang budidaya.

Biasanya berupa kotak kayu kecil berukuran 20×30 cm. Kotak ini harus dibuat rapat-rapat tanpa celah. Serta dibuat satu buah lubang kecil sebagai pintu keluar masuk lebah yang diberi sedikit propolis untuk menarik minat lebah.

“Propolis ini merupakan bahan utama pembuatan sarang lebah. Biasanya kita dapatkan saat memanen madu,” katanya.

Dalam jangka waktu 1 tahun, koloni lebah biasanya akan terbentuk sempurna. Sang ratu kemudian akan mengeluarkan sebanyak 12 telur calon ratu baru. Telur calon ratu inilah yang kemudian diambil dan dipecah di kandang berbeda sehingga akan membentuk 12 koloni lebah baru.

“Setelah 3-4 bulan, telur calon ratu tadi biasanya akan menetas. Setelah menetas, si ratu akan membuat koloni baru. Satu ratu lebah biasanya memiliki usia 2-4 tahun. Dalam rentang waktu tersebut, seorang ratu akan bisa menelurkan 20-40 ribu lebah pekerja,” katanya.

Perlu diketahui, jenis lebah madu lanceng berbeda dengan lebah madu biasa. Secara fisik lebah madu lanceng memiliki ukuran yang jauh lebih kecil. Hal inilah yang membuat proses pembentukan sarang lebah serta volume madu yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan lebah madu pada umumnya.

“Untuk memudahkan lebah mencari makan alami, kita bisa menanam berbagai jenis tanaman yang mampu berbunga sepanjang tahun. Seperti Kaliandra, Air Mata Pengantin, Pagar Tanam, Santos Lemon, dan sebagainya. Selain itu juga bisa kita siapkan propolis untuk lebah membuat sarang serta getah pinus. Getah pinus ini berfungsi sebagai pelindung sarang lebah dari serangan hama alami seperti semut, rayap, dan sebagainya,” katanya.

Lihat juga...