Kehati-hatian dalam Fumigasi Hindari Potensi Keracunan

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Fumigasi dinyatakan sebagai salah satu upaya pengendalian vektor yang cukup efektif. Tapi risiko yang menyertai pelaksanaan fumigasi, harus menjadi perhatian bagi para operator untuk meminimalisir potensi keracunan fumigant.

Koordinator Substansi Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit, Kementerian Kesehatan, Dr. Suwito, SKM, MKes, menjelaskan fumigasi atau pengasapan digunakan untuk membunuh hewan atau serangga sasaran dalam tingkat 100 persen.

“Karena obyek sasaran biasanya dikedapkan dari udara di luar serta dalam suhu dan tekanan tertentu, sehingga asap yang masuk akan kontak langsung dengan vektor atau serangga pembawa penyakit. Tapi perlu dicamkan bahwa kehati-hatian dalam melakukan fumigasi sangat dibutuhkan karena ada potensi meracuni pihak yang melakukan fumigasi juga” kata Suwito dalam pelatihan fumigasi, yang diikuti Cendana News, Jumat (13/8/2021).

Ia menjelaskan bahwa tindakan fumigasi harus dilakukan dengan kehati-hatian karena fumigasi mengandung bahan kimia yang berpotensi menimbulkan efek jika mengkontaminasi manusia.

“Jadi, pelatihan fumigasi ini ditujukan agar para petugas kesehatan dapat melakukan secara benar dalam melakukannya. Apalagi saat ini, fumigasi sudah dilakukan secara luas, baik untuk pencegahan penyakit maupun pengamanan arsip dari serangga,” ucapnya.

Harapan ke depan, fumigasi bisa mendukung upaya pengendalian vektor dan mencegah penyakit akibat penularan vektor dan zoonotik.

“Kolaborasi pemerintah melalui Dinas Kesehatan maupun lintas kementerian, pihak swasta, akademisi dan masyarakat bisa menurunkan tingkat risiko penggunaan fumigasi dan mempunyai bahan fumigasi yang efektif sekaligus mencapai target pengendalian vektor,” tandasnya.

Lihat juga...