Kisah Ayu Fujiati, Anak Penjual Tahu Raih Sarjana di Taiwan
Editor: Makmun Hidayat
BEKASI — Yakin pasti bisa, dan terus berdoa untuk mewujudkan keinginan yang tak mungkin adalah modal utama Ayu Fujiati, salah satu peraih beasiswa melalui program Double Track yang dilaksanakan SMK Binakarya Mandiri 2 Kota Bekasi, Jawa Barat.
Ayu Fujiati menjadi angkatan pertama dari beasiswa program Double Track di sekolahnya. Ayu begitu sapaan akrabnya, telah menyelesaikan pendidikan S1 di Far East University Taiwan Jurusan Mechanical Engginering dan sekarang kuliah S2 sambil bekerja dengan gaji lumayan besar di negara Feroza itu, bagaimana kisah pengalamannya?
Sempat gagal mengikuti program Seleksi Nilai Masuk Perguruan Tinggi Negeri, (SNMPTN) karena ingin kuliah jadi pengalaman pribadinya. Keinginan kuat untuk bisa kuliah, membawa Ayu mendapat arahan dari guru pembimbing di sekolahnya untuk mengikuti program Double Track untuk kuliah di Taiwan .
“Saat itu Bu Anjar, guru pembimbing di SMK BKM 2, mengarahkan saya, untuk ikut program kuliah sambil bekerja ke Taiwan. Akhirnya ikut seleksi hingga ke Karawang dan Bandung, tes pun harus bahasa Inggris ketika itu,” kisah Ayu melalui melalui zoom bersama Kepala Sekolah BKM 2, Ayung Sardi Dauly, Kamis (19/8/2021).
Langkah Ayu untuk bisa kuliah sambil bekerja ke Taiwan, tentunya tidak segampang yang dipikirkan, aral pun menghadang dan nyaris memupus mimpinya. Ketika itu ia dikabari harus mengeluarkan uang Rp10 juta untuk biaya diawal, uang tersebut ketika itu cukup besar bagi Ayu dan keluarga.
Berbagai upaya pun dilakukan untuk bisa terus bisa kuliah sambil bekerja di Taiwan, seperti meminjam uang, tapi gagal. Orangtua Ayu, bapaknya hanya seorang sopir taksi ketika itu. Ayu saat jadi pelajar di SMK BKM 2 Kota Bekasi hanya anak sopir taksi yang berpenghasilan pas-pasan, yang merantau dari Cilacap. Penghasilan bapaknya bahkan terkadang tidak cukup untuk keluarga.