Lezatnya Ketimus, Cemilan Tradisional Khas Sunda untuk Suguhan

Editor: Maha Deva

Ketimus, cemilan tradisional Khas Sunda, kudapan wajib disuguhkan setiap acara keagamaan, Sabtu (28/8/2021) -  Foto M Amin
BEKASI – Ketimus, adalah cemilan khas Sunda berbahan dasar singkong parut, yang meripakan satu kuliner tradisional berbentuk bulat lonjong panjang dibungkus daun pisang. Biasanya, wajib ada ketika kegiatan keagamaan seperti tahlilan atau peringatan maulid nabi.
“Ketiimus, adalah cemilan tempo dulu, yang lengket karena berbahan baku singkong parut, tepung tapioka, gula merah, gula putih yang dikukus dengan menggunakan daun pisang, vanili,” ujar Puspita, warga Kranggan, Jatisampurna, Kota Bekasi, kepada Cendana News, Sabtu (28/8/2021).

Ketimus singkong yang lezat, lazim dibuat untuk acara keagamaan, seperti pengajian, riungan dan kegiatan lainnya. Pembuatannya yang mudah dan awet, menjadi menu tersebut sebagai pilihan. Ketimus, bisa bertahan hingga beberapa hari.

Puspitas Warga Kranggan ditemui Cendana News di warungnya yang menjual aneka kue tradisional, Sabtu (28/8/2021) – Foto M Amin
Menurut Puspita, ketimus merupakan cemilan sehat, karena memiliki sumber energi. Dari literasi yang dibacanya, bahan baku timus mampu menurunkan kadar kolesterol, mencegah anemia, mencegah penyakit jantung, kesehatan tulang dan gigi. “Cara pembuatannya, campur rata singkong yang telah diparut dengan gula merah, kelapa parut, gula pasir, tepung tapioka, vanili, dan sedikit garam,” jelasnya.
Ibu Khairunnisa menambahkan, ketimus sebenarnya  diberbagai daerah diolah dengan menggunakan bahan baku berbeda. Tapi cara pembuatannya tetap sama, seperti khas Betawi biasa disebut timus begitu saja. Dengan menggunakan bahan baku khusus ubi jalar. “Timus, adalah makanan khas di Kampung. Dulu orang Betawi biasa membuat saat ada hari raya tertentu atau sunatan sebagai menu hidangan bersama. Timus juga bisa mengenyangkan,” kata Khairunnisa.
Di perkampungan yang banyak orang Betawi, biasanya timus dijadikan kue tradisional dan sangat gampang ditemukan. Bahkan saat kerja bakti dikampung, makanan tersebut masih biasa tersedia. Untuk membuat timus, cukup mudah karena bahan bakunya  bisa ditemukan di pasar tradisional. Bahkan pengolahannya juga gampang, tinggal dicampur tepung dan dalamnya diisi gula merah.
“Kami buat biasa tidak lonjong mirip dengan lambang sari atau kue bugis. Singkong lebih dulu diparut, lalu diaduk dengan campuran tepung tapioka dikukus, sebelumnya dicampur kelapa. Kemudian dibentuk dengan daun pisang, agar tidak terlalu lengket dibaluri minyak kelapa pada daun pisangnya,” jelasnya.
Sampai sekarang timus masih eksis di perkampungan, sebagai kudapan khas untuk teman minum kopi atau teh. Memiliki bahan dasar singkong yang kaya akan karbohidrat, timus disukai karena bisa mengeyangkan. Proses pembuatan sangat sederhana dan bisa dibuat sendiri di rumah.

 

Lihat juga...