Memanfaatkan Rimpang Jahe untuk Obat Herbal

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Upaya menjaga stamina tubuh tanpa harus pergi ke layanan kesehatan dilakukan sebagian masyarakat kala pandemi. Perubahan cuaca yang ditandai kerap turun hujan berganti panas berimbas daya tahan tubuh menurun.

Menjaga daya tahan fisik agar tetap bugar dilakukan sebagian warga Lampung memanfaatkan obat herbal berbahan jahe.

Suyatinah, warga Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan menyebut obat herbal berbahan jahe jadi warisan keluarga. Ia menyebut jahe efektif digunakan dalam pengobatan tradisional. Berfungsi sebagai obat tradisional dalam, luar jadi alternatif keluarga tanpa harus memakai obat kimia. Saat badan pegal, demam jahe digunakan untuk campuran minyak telon dalam pemijatan (massage) bayi, orangtua.

Jenis jahe merah, jahe gajah sebut Suyatinah juga digunakan untuk terapi uap atau sauna. Memakai jahe merah, jahe gajah, daun salam, daun jeruk, serai wangi, garam sauna ia merebusnya untuk bahan terapi uap. Air rebusan digunakan untuk penguapan dan mandi saat ada anggota keluarga yang demam. Jahe juga digunakan sebagai minuman herbal saat penghujan dengan cara direbus.

“Rimpang jahe jadi salah satu jenis tanaman obat keluarga yang harus selalu tersedia sebagai obat herbal saat ada anggota keluarga masuk angin, mual, batuk dengan cara membakarnya atau merebus lalu dicampurkan dengan gula aren sebagai minuman hangat,” terang Suyatinah saat ditemui Cendana News, Jumat (20/8/2021).

Penggunaan jahe merah, jahe gajah dengan cara direbus bersama serai menjadi bahan terapi kesehatan bagi Suyatinah di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, Jumat (20/8/2021). -Foto Henk Widi
Lihat juga...