Mengenal Seni Karakter dalam Tari Kedok Tiga
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Keutamaan Tari Kedok Tiga adalah keluwesan penari memindahkan dari satu karakter ke karakter lainnya, yang menyesuaikan dengan topeng atau kedok yang sedang dipergunakan.
Koreografer Asosiasi Seniman Tari (ASETI), Atien Kisam, menjelaskan tari kedok tiga merupakan ciptaan dari neneknya, Mak Kinang, berdasarkan filosofi kehidupan.
“Kedok tiga itu maksudnya topeng tiga. Kedok dalam bahasa Betawi artinya topeng. Artinya dalam tariannya menggunakan tiga topeng yang mewakili tiga jenis tarian berbeda karakter. Karena itu, penari yang melakukannya harus penari yang sudah ahli. Salah satunya adalah kakak saya,” kata Atien, dalam acara seni, Minggu (22/8/2021).
Ia menjelaskan, tiga topeng yang dimaksud adalah Panji untuk topeng berwarna putih, Samba topeng berwarna merah jambu dan Jingga topeng yang berwarna merah.
“Panji dan Samba tak memiliki mahkota, hanya hiasan berupa bunga atau daun. Sementara Jingga memiliki hiasan mahkota di bagian atas kepala,” urainya.
Tiga karakter dalam tari Topeng Tunggal tersebut merepresentasikan tiga karakter tarian, yang dalam rangkaiannya harus berpindah secara halus.
“Tari Panji berkarakter lemah lembut dan gemulai, Tari Samba, berkarakter lincah, centil, dan ceria dan Tari Jingga memilikk karakter kuat, gagah berani, dan kasar,” urainya lagi.
Ia menyebutkan, seorang penari yang mampu menarikan kedok tiga ini seringkali menjadi primadona dalam pertunjukan Topeng Betawi, karena kepiawaiannya menarikan tiga segmen tarian tersebut sekaligus.