Menyoal Keamanan Data Aplikasi PeduliLindungi

Tankap layar aplikasi PeduliLindungi di telepon seluler -Ant

Aplikasi ini juga sangat berguna bagi petugas di bandara, pusat perbelanjaan/mal/pusat perdagangan, atau di tempat lainnya untuk mengetahui apakah seseorang sudah menjalani program Vaksinasi atau belum.

Terkait dengan hal itu, muncul pro dan kontra soal siapa yang berwenang melakukan scan pada QR code ketika masyarakat akan masuk pusat perbelanjaan/mal/pusat perdagangan.

Sebenarnya, menurut pakar siber keamanan, Dr. Pratama Persadha, kalau sistem ini diterapkan, bagus untuk security. Namun, jadi tidak adil untuk masyarakat yang tidak memiliki smartphone karena mereka tidak akan bisa masuk mal.

Sebaiknya Pemerintah membuat sistem khusus untuk pengunjung pusat perbelanjaan seperti ini. Misalnya, ada sistem barcode scanner yang langsung terkoneksi ke aplikasi pedulilindungi.id. Pengunjung cukup menunjukkan kartu vaksin yang sudah di-print, lalu sistem bisa otomatis memverifikasinya.

Hal ini guna meminimalkan mereka yang tidak mau vaksin, lalu memalsukan sertifikat vaksin. Hasil print di kertas tetap bisa dipakai untuk memastikan asli atau tidak.

Cukup Scan Barcode

Kominfo sendiri diinfokan akan mencoba sistem dengan fungsi tersebut di atas untuk mal. Pada masa mendatang, tampaknya tidak perlu lagi menunjukkan sertifikat vaksin ketika masuk mal, atau cukup scan barcode yang ada di pintu masuk mal dengan aplikasi PeduliLindungi.

Setelah itu, sistem akan otomatis memberikan info dengan warna merah (belum divaksin), kuning (vaksin 1 kali tetapi tidak kontak erat dengan pasien Covid-19), hijau (vaksin 2 kali dan tidak kontak erat dengan pasien positif Covid-19).

Aplikasi ini akan langsung terkoneksi ke database pedulilindungi dan hanya memberikan data agregat jumlah pengunjung saja ke sistemnya mal, sehingga pengelola mal bisa mengetahui kapasitas tempatnya untuk membatasi pengunjung yang masuk.

Lihat juga...