Menyoal Keamanan Data Aplikasi PeduliLindungi

Tankap layar aplikasi PeduliLindungi di telepon seluler -Ant

Dalam hal ini, mal tidak mengambil data pribadi pengunjungnya, aplikasi pedulilindungi tinggal menjaga keamanan server-nya atau peladen saja, karena berpotensi menjadi target peretasan.

Tinggal bagaimana mengamankan data fisik yang terkumpul di berbagai pihak, terutama vaksinator baik dari negara maupun swasta, dan mandiri masyarakat. Selain kementerian dan satgas, ada aparat TNI/Polri, puskesmas, dan berbagai elemen masyarakat yang memegang data vaksinasi.

Masukan lain dari Pratama untuk aplikasi pedulilindungi.id adalah mengubah settingan lokasi. Masalahnya, saat buka aplikasi tersebut, otomatis lokasi diaktifkan. Sebaiknya ini dibuat pilihan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan, sehingga tidak menjadi bahan hoaks baru untuk masyarakat.

Isu keamanan data pribadi vaksin memang sensitif karena meski hanya ada nama, NIK, dan nomor telepon,  data tersebut bila beredar bebas tanpa kendali, akan dimanfaatkan untuk kejahatan siber, bahkan perbankan.

Contoh kasus rekening wartawan senior Ilham Bintang yang dikuras bermodalkan memalsukan KTP dan membuat SIM card duplikat di gerai resmi. Hal yang sama bisa terjadi, apalagi jika dipadukan dengan data yang sudah bocor terlebih dahulu, seperti dari Tokopedia yang jumlah lebih dari 91 juta akun.

Keamanan data pribadi adalah suatu keniscayaan di tengah bangsa ini menghadapi pandemi Covid-19. Jangan sampai masyarakat dirugikan dengan adanya aturan ini, sehingga perlu evaluasi secara cermat jika PPKM atau apa pun istilahnya nanti diberlakukan kembali. (Ant)

Lihat juga...