Orangtua Siswa di Jakarta Keluhkan Kuota Belajar Daring

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring imbas dari pandemi Covid-19 masih berlanjut hingga  saat ini bagi semua jenjang pendidikan di Indonesia. Beberapa orangtua murid mengeluhkan kendala dalam proses belajar daring, salah satunya borosnya kuota internet. 

Ade Rahmawati (35), salah orangtua murid mengatakan, pembelajaran daring tidak hanya menuntut orang tua meluangkan waktu lebih banyak untuk mendampingi anak belajar daring. Tetapi juga menuntut biaya yang lebih besar untuk membeli kuota internet yang biayanya cukup mahal.

“Sehari itu bisa 2GB lebih ya kuotanya. Apalagi anak saya sudah kelas 6 SD tiap hari ada zoom dan google class. Jadi sebulan itu sekitar Rp 200 ribu untuk beli kuota,” ujar Ade, kepada Cendana News saat ditemui di rumahnya, Kamis (5/8/2021).

Selain zoom dan google class, kata dia, tugas lainnya adalah membuat video olahraga, agama dan seni budaya, seperti  gerakan senam, menghapal surat Al-Qur’an, dan menari khas daerah.

Semua kegiatan tersebut membutuhkan kouta yang banyak. Belum lagi kalau mengumpulkan tugas sekolah harus di-share melalui WhatsApp (WA).

“Bikin video kegiatan during itu kan nyedot kuota, MB-nya (red-megabyte) harus besar. Belum lagi tugas lainnya harus dikumpulin secara online, juga pakai kuouta kan. Kalau  seperti ini, saya keberatan harus beli kuouta terus. Kondisi ekonomi juga sedang tidak menentu,” keluhnya.

Ade Rahmawati sedang mendampingi anaknya yakni Khaliza Eka Ayu (13) kelas 6 SDN Baru 05 Pagi saat google classrom proses belajar daring di rumahnya di Krida Mandala, Jakarta Timur, Kamis (5/8/2021). -Foto: Sri Sugiarti
Lihat juga...