Pembangunan Perumahan Dongkrak Permintaan Batu Bata di Pesawaran

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Kebutuhan akan perumahan yang terus meningkat berdampak positif bagi usaha produksi batu bata. Suroto, produsen batu bata cetak mesin menyebut permintaan batu bata mencapai jutaan buah perbulan.

Produksi dilakukan olehnya bersama sejumlah produsen dengan sistem sewa lahan. Sistem bagi hasil dilakukan dengan kerja sama saling menguntungkan.

Lahan sewa di Desa Negeri Sakti, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran beroperasi dua tahun silam. Suroto menyebut tren permintaan batu bata meningkat selama lima tahun terakhir dengan banyaknya pembangunan perumahan. Sejumlah pengembang (developer) yang membangun perumahan berbagai tipe memakai bahan konstruksi batu bata.

Selain pengembang, keluarga baru dan warga yang merehab rumah jadi pendongkrak permintaan batu bata. Sektor konstruksi yang cukup menyerap permintaan batu bata dalam jumlah besar dengan munculnya usaha kontrakan, kos dan toko. Semua usaha tersebut berada di pinggiran kota Bandar Lampung dan Gedong Tataan sebagai ibukota kabupaten Pesawaran.

“Produksi batu bata rata rata satu hari bisa menghasilkan seribu batu bata dengan memakai mesin, tahap selanjutnya dikeringkan memakai sinar matahari setelah kering bisa disusun dalam tobong pembakaran, jika cuaca panas dalam waktu sebulan sudah bisa dibakar,” terang Suroto saat ditemui Cendana News, Selasa (24/8/2021).

Suroto bilang usaha produksi batu bata skala kecil memakai modal tabungan, sebagian pinjaman. Ia mengandalkan pinjaman dari bos pemilik modal yang akan dikembalikan saat batu bata laku terjual. Beruntung ia menyebut pasokan bahan baku berupa tanah merah diperoleh dengan sistem sewa bagi hasil. Bagi hasil diperoleh dari jumlah batu bata diproduksi dan laku terjual.

Lihat juga...