Pembelajaran Luring tak Efektif Diterapkan di SLB
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Sistem pembelajaran luring yang diterapkan selama masa pandemi Covid-19 dirasakan tidak efektif bila diterapkan di sekolah-sekolah yang mengajar anak-anak berkebutuhan khusus.
“Memang jika dilihat sistem pembelajaran luring tidak efektif diterapkan bagi anak berkebutuhan khusus termasuk di Sekolah Luar Biasa (SLB),” kata Valentinus Vidis, S.Pd, Kepala Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Beru, Kelurahan Waioti, Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT saat ditemui di sekolahnya, Kamis (12/8/2021).
Vidis mengatakan, pembelajaran luring memang tidak efektif untuk anak berkebutuhan khusus, karena ada beberapa hal yang membutuhkan pendampingan dan bimbingan.
Selain itu sebutnya, harus ada komunikasi serta perlu dibangun interaksi antara guru dan siswa agar sesuai dengan kebutuhan siswa.
“Anak kami tidak tinggal di asrama dan berasal dari berbagai wilayah kecamatan di Kabupaten Sikka. Dengan tidak dilaksanakan pembelajaran tatap muka, maka anak akan kesulitan belajar,” ucapnya.
Vidis mengakui, pihaknya berusaha menerapkan pembelajaran luring agar jangan sampai anak didik menganggur dan program di sekolah pun bisa berkelanjutan.
Meskipun begitu ucapnya, segala tugas dan materi pembelajaran secara luring berada di bawah pengawasan kepala sekolah dan dijalankan sesuai standar yang telah ditetapkan.
Dia menjelaskan, SLBN Beru memiliki tiga jenjang pendidikan yakni SDLB. SMPLB dan SMALB.