Penanganan ‘Stunting’ di Sikka tak Cukup Dengan PMT
Editor: Koko Triarko
MAUMERE – Penanganan stunting di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, tak hanya melalui pemberian makanan tambahan (PMT) saja, namun juga menyentuh segala aspek kesehatan masyarakat.
“Penurunan stunting bukan sekadar pemberian PMT saja. Ada banyak keluarga muda yang tidak memiliki rumah,” kata Kepala Desa Hewokloang, Kabupaten Sikka, NTT, Yoseph Ferdinandus Redo, saat dihubungi, Jumat (27/8/2021).
Yoseph menyebutkan, banyak anak-anak yang menikah muda dan tidak memiliki rumah, sehingga desanya pun fokus membina generasi muda.
Harapannya, kata dia, agar ke depan sebelum menikah mereka harus dipersiapkan terlebih dahulu kehidupan rumah tangganya. Pihaknya juga memberikan bantuan pembangunan rumah layak huni dan pembangunan bak air penampung air hujan serta pembangunan MCK.
“Kita bersyukur pada 2017 bekerja sama dengan pihak ke tiga, kami mendapatkan bantuan pembangunan 140 MCK,” ujarnya.
Yoseph menambahkan, di Kecamatan Hewokloang tidak ada jaringan air bersih, sehingga masyarakat lebih banyak mengkonsumsi air hujan.
Selain itu, sambungnya, dalam mengatasi stunting edukasi harus dilakukan secara terus-menerus lewat sosialisasi melibatkan pihak puskesmas, termasuk pembinaan di sanggar remaja.
“Kita bekerja sama dengan pihak puskesmas dengan melakukan pembinaan di sanggar remaja terkait masalah kesehatan. Di desa juga ada organisasi Sahabat Sehat, sehingga bisa membantu edukasi,” ujarnya.