Pertanian Sirkular Berbasis Kearifan Lokal Pedesaan, Beri Manfaat Berlipat
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Ia memanfaatkan irigasi lancar dengan menanam jagung dan di tepi kebun dibudidayakan rumput gajahan pakan ternak. Menghasilkan panen jagung ia bisa memberi penghasilan bagi keluarganya. Tebon atau batang jagung dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi demikian juga rumput gajah.
“Kotoran ternak sapi bisa jadi pupuk pada lahan pertanian jagung, sayuran dan juga tanaman rumput gajahan,” ulasnya.
Penerapan pertanian sirkular atau rangkaian lingkaran saling menguntungkan diterapkan Sumino. Sebagai petani dan peternak, ia mengaku hasil panen bisa digunakan untuk kebutuhan harian.
Jenis hasil panen berupa ubi jalar daunnya bisa digunakan sebagai pakan ternak kambing. Hasil dari pertanian berupa pisang, jagung sebagian limbahnya bisa jadi sumber pakan ternak.
Pertanian sirkular sebutnya tanpa harus melakukan perluasan lahan. Ia juga menyebut berbasis kearifan lokal memakai pertanian tradisional ia masih menghasilkan keuntungan.
Saat lebaran Iduladha ia bisa menjual lima ekor kambing seharga total Rp10 juta. Ia masih memiliki anakan yang bisa dipelihara dengan sumber pakan daun limbah pertanian.
Kotoran ternak digunakan olehnya sebagai pupuk organik hemat pembelian pupuk kimia.