Petani di Sikka : Generasi Muda Jangan Malu “Turun ke Sawah”

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

MAUMERE — Menjadi petani kini menjadi salah satu profesi yang bisa diandalkan dalam menghasilkan uang yang lumayan besar, karena produk pertanian di Kabupaten Sikka maupun provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) harga jualnya lumayan bagus.

“Sampai dengan saat ini dan pengalaman bertani hingga 11 tahun usaha pertanian di Sikka maupun NTT sangat menjanjikan,” kata Erik Paji petani muda asal Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, NTT saat ditemui di kebunnya, Senin (30/8/2021).

Erik menyebutkan, potensi Sumber Daya Alam (SDA) juga menjanjikan dan harga jual komoditi pertanian juga masih tergolong bagus.

Lanjutnya, dalam sekali musim tanam, petani hortikultura saja bisa menghasilkan pendapatan hingga puluhan juta rupiah.

Dicontohkan, tanaman cabai dengan populasi 2.500 pohon saja menghasilkan keuntungan Rp30 juta hingga Rp40 juta dalam waktu 3 bulan.

“Jangan malu untuk turun ke sawah atau jadi petani, karena hampir semua manusia yang hidup butuh uang dari berbagai sumber. Bidang pertanian menjadi salah satu sumber menghasilkan uang,” ungkapnya.

Erik juga berpesan kepada para mahasiswa yang selalu praktek di kebunnya agar bukan hanya sekedar belajar teori dan sekedar datang belajar di kebunnya.

Ia meminta para mahasiswa tersebut untuk pulang dan terapkan ilmu yang didapat di kampus dan di lokasi praktek agar kelak menjadi petani-petani sukses di kemudian hari.

Mantan mahasiswa Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere ini melihat anak-anak muda juga mau menekuni dunia usaha di bidang pertanian,

“Saya mengajak dua pelajar SMA dan memotivasi mereka untuk bekerja di kebun dan sejauh ini sudah 4 tahun mereka tetap semangat dalam bertani,” ucapnya.

Lihat juga...