PKL di Malioboro Senang Sudah Bisa Berjualan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

YOGYAKARTA – Meski belum dibuka sepenuhnya untuk masyarakat umum maupun wisatawan luar daerah, sejumlah PKL di kawasan Jalan Malioboro mengaku sangat bersyukur bisa diizinkan untuk berjualan kembali setelah sempat tutup selama hampir 1 bulan lebih.

Meski kondisi kawasan Malioboro saat ini masih sepi dan omzet penjualan belum mengalami peningkatan sama sekali, namun para pedagang tampak lega, karena kini mereka setidaknya punya harapan untuk bisa mendapatkan pemasukan.

“Ya alhamdulillah sudah bisa buka dan berjualan kembali. Walaupun masih sepi dan pembeli paling banyak juga hanya satu-dua orang. Tapi yang jelas kita sudah boleh jualan. Karena sebenarnya hanya itu saja yang kita inginkan,” ujar Udin, salah seorang PKL asal Pleret, Bantul, Selasa (10/8/2021).

Kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta mulai dibuka meskipun masih sepi pengunjung, Selasa (10/8/2021). Foto: Jatmika H Kusmargana

Udin dan ratusan PKL lainnya di kawasan Malioboro mulai berjualan kembali sejak masa PPKM Darurat berakhir dan berganti status menjadi PPKM Level IV seiring pelonggaran yang dilakukan pemerintah. Meski sudah bisa berjualan setiap hari, mereka tetap dibatasi hanya boleh membuka lapak hingga pukul 20.00 WIB.

Selain Udin, PKL lainnya yang juga bersyukur dengan dibukanya kembali kawasan Malioboro adalah Susi asal Sragen. Wanita satu ini mengaku lega karena bisa bekerja kembali sebagai PKL di Malioboro. Pasalnya selama PPKM Darurat ia harus menganggur dan tak memiliki pendapatan sama sekali.

“Saya bekerja di sini sebagai karyawan. Kerjanya ya nunggu lapak milik juragan dan melayani pembeli. Kalau PKL dilarang berjualan otomatis ya saya tidak punya pekerjaan. Padahal saya sehari-hari kos di Yogya. Sehingga selama PPKM terpaksa pulang kampung ke Sragen,” katanya.

Lihat juga...